Tanah bumi adalah lumpur, tanah yang paling rendah dari
seluruh entitas alam semesta. Roh suci adalah Tuhan sendiri. Manusia berasal
dari dua hakikat tersebut. Kecendrungan manusia mengikuti kedua hakikat
tersebut, dan apa yang menjadi pilihannya itulah yang menjadi nasibnya kelak. Tanah
bumi simbol manusia turun kedasar hakikatnya yang rendah. Roh suci cendrung
naik ke dimensi spiritual yang terttinggi, yaitu ke zat yang Maha Suci. (pancor,
23 sept 2014)
Manusia paripurna adalah yang berproses untuk menjadi, mencapai hirarki tertinggi. Melemparkan status Basyar dan meluncur menuju strata Insan. Universalnya artikel-artikel ini adalah manivestasi kretifitas dan ekspresi emosional yang haus akan siraman air-air pengetahuan. O, jiwaku, janganlah mengharapkan kehidupan abadi, tetapi jalajahilah segala yang mungkin sampai tuntas. (Pndarus, piticus ke-3.)
Selasa, 21 Oktober 2014
Plagiarisme; Budaya Buruk Era Modern
A.
Sekapur Sirih
Proses menjadi bisa merupakan jalan yang harus di lalui
setiap pelajar. Setip orang dapat berusaha melakukan jalan apa saja menuju sukses,
menjadi guru, menjadi seorang ilmuan. Untuk mengethui, seorang dapat
mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, mulai dari seni budaya, filsafat,
antropologi geometri
Senin, 20 Oktober 2014
Akar Kepercayaan
Mitos-mitos merupakan asal-usul Agama dari kalangan primitif. Pendapat ini tidak bisa ditolak seluruhnya
dan tidak dapat diterima seluruhnya. kita lihat akidah orang-orang primitif
bercampur baur dengan mitos-mitos. Tylor berpendapat bahwa animisme (anggapan
adanya kehidupan pada benda-benda mati) merupakan asal-usul kepercayaan
terhadap agama. Herbert Spencer, mengemukakan tafsiran seperti itu pula
sebelum Tylor. Manusia pertama percaya kepada Tuhan-tuhan, karena pemujaan
kepada nenek moyang merupakan bentuk ibadah yang paling tua. Manusia pertama
tersebut melihat maya (khayal) dalam tidur, kemudian dikira olehya bahwa maya
tersebut tetap hidup yang diharap dan titakuti, membebani kewajiban-kewajiban.
Kebanyakan para kritikus Agama menafsirkan akidah Agama dengan
lemahnya manusia ketika berhadapan dengan gejala-gejala alam dan mahluk-mahluk,
yang berupa kekuatan alam dan mahluk-mahluk hidup. Sehingga memerlukan sebuah
sandaran yang diciptakannya sendiri, agar ia merasakan ketenangan hati ketika
bersandar dan memujanya dengan do'a-doa dalam saat kegentingan-kegentingan yang
dialaminya. Tetapi pendapat ini sangat lemah, sebab bagaimanapun juga para
pendiri Agama bukanlah orang yang
lemah dan ditaklukkan alam. Justru mereka adalah orang-orang yang paling tegar. Sebuah pendapat lain, akidah merupakan gejala-sosial yang
diterima oleh seseorang dari masyarakat yang dapat dibenarkan, maka artinya
kelemahan tidak menjadi faktor yang menentukan dalam pembentukan kepercayaan. (Pancor,
17 sept 2014)
Mazhab Stoaisisme
Madzhab Stoaisisme asal mulanya sezaman dengan
epicureanisme, sebuah adalah mazhab yang mendambakan masyarakat universal yang
lebih tinggi dari semua asosiasi suku, kelas dan Negara. Melalui sebuah ikatan
hukum universal terhadap semua rakyat bumi. Negara ideal harus meliputi seluruh
bumi, sehingga seorang tidak perlu mengatakan "saya orang Yunani",
"saya orang Romawi", melainkan saya warga dunia. Stoaisisme mencita-citakan
kota yang didiami para filosof dan orang-orang bijak. Stoaisime adalah madzhab
yang mendidik negarawan sebagai para filsuf. Hidup adalah seperti permainan, Tuhan memberikan setiap
ndividu seuatu peran, seorang mungkin memerankan penguasa dan yang lainnya
sebagai budak, pemain yang baik harus bisa memainkan keduanya, yang penting
menerima peran tersebut tanpa berlebihan atau mengeluh menjalankannya. dua
warisan Romawi yang berharga bagi Barat adalah hukum dan sistem
administrasinya. (Pancor, 20 sept 2014)
Minggu, 19 Oktober 2014
The City Of God
Sebuah kota dijuluki kota Tuhan, Yerussalem namanya.
diklaim dalam perjanjian lama. kemudian darinya santo agustine membuat sebuah
klaim baru, dan menyebut roma sebagai The City Of God. Di dalamnnya bukan
memnjelaskan bagaimana negara ideal, melainkan memuat sebuah perbandingan
antara kota kebaikan yang dipenuhi orang-orang bijak atau filsuf sebagaimana
ide besar dari madzhab stoaisisme. dan kota keburukan yang merupakan kebalikan
dari kota kebajikan, kota yang kedua ini berisi orang yang tidak mengakui satu
tuhan, tujuan politiknya terhenti pada komunitas dunia, yang kemudian oleh
santo agustine disebut kerajaan dunia. adapun kota kebaikan disebuatnya
kerajaan surga, yaitu kumpulan orang bijak yang taat dan mengimani satu tuhan.
(untuk lebih menjdalami mengenai pemikiran ini, anda perlu membaca filsafat
politik Santo Agustine).
Yerussalem sebagai kota tertua dibumi, kota suci sentral
tiga agama samawi, adalah pantas dijuluki "the city of god".
disinilah hidupnya para pelaku sejarah dunia, berkembangnya kebudayaan besar
dunia. tidak heran kemudian kota ini merupakan kota terpenting dunia dari sisi
sejarah dan kebudayaan. the city of yerussalem selain karena posisinya yang
amat strategi, ditengah-tengah komunitas lalu lintas dunia, yang menghubungkan
antara dunia timur dan barat, juga karena perannya sebagai sentral masa lalu
yang agung, menjadikan kota ini tetapmenjadi perebutan abadi sejak era pra
sejarah hingga sampai nanty dengan berakhirnya bumi. kota ini telah menciptakan
ribuan sejarah dan menyaksikan jutaan peristiwa-peristiwa penting yang dapat dikatakan mewakili dunia dalam
pentas sejarah. bagaimanapun juga kerajaan besar daud dan sulaiman dikendalikan
dari sini, bahkan untuk pertama kalinya ilmu sihir lahir dan berkembang dari
sini. sehingga dapat dikatakan kota ini memiliki banyak wajjah geram dan manis.
(Pancor, 18 sept. 2014)
Mahmoud Ahmadinejad
Berbicara kepemimpinan
terlintas di benak kita seorang manusia perkasa dengan tanggungjawab besar
berada di pundaknya. Keteguhan hati, dan kewibawaan.
Klasifikasi Tauhid Versi Sunni, Syi'i dan Salafi
Tauhid merupakan hal yang paling krusial, paktor
penentu keimanan seseorang, tidak sedikit orang yang tadinya taat beragama namun
tidak tahu doktrin tauhid
Hf Sul (Hafiz Sulaiman)
Hf sul adalah
anak ketiga dari enam bersaudara, lahir dari pasangan
Abdul Qosim dan
Mahni. Lulus SD 2004, SLTP 2007 dan SLTA Tahun 2010. Hf Sul merupakan anak pendiam dan
pemalu.
Satu Tuhan Banyak Agama
Sebenarnya,
kericuhan, sensitifitas dan fanatisme keyakinan berasal dari kedangkalan pengetahuan, hakikat keragaman keyakinan. Jika manusia menyadari kalau Tuhanlah akar dari keragaman ini. Mungkin akan sedikit
reda saling hujat, dan saling memerangi. Banyak yang belum menyadari kalau tuhan
itu hanya satu, untuk seluruh ummat manusia. Berbeda ritus, dan jalan serta
wadah bukan berarti beda tuhan. Bahkan tuhan sendiri menghendaki keberagaman
dalam seluruh aspek kehidupan di alam semesta ini.Senadainya Dia menghendaki
ummat ini akan dijadikan menjadi komunitas ummat yang satu (an-nahl:93).Baik
dalam kepercayaan, agama, ras, suku, bangsa, budaya dan seluruhnya sama. tentu
saja tuhan bisa melakukannya, namun Dia memilih tidak melakukannya. Dia
mengehndaki keragaman.Satu yanag terpenting,semua adalah kehendakNya.baik dan
buruk, kafir dan mukmin, jahad dan taat di sisiNya, semuanya merupakan
kebaikan, sebuah menifestasi dari sifat-sifatNya yang agung.
B.
Esoteris dan
eksoteris
Secara etimologi esoterisme berasal dari bahasa yunani esoteros
lalu menjadi esoterikos, kata dasarnya eso berarti di dalam atau
suatu hal yang bersifat bathin, mistik. Dan Eksoterisme berasal dari kata
eksoterikos, ekso berarti sesuatu yag berada di luar. Tanpa esoterisme agama
bagiaikan manusia tanpa jantung. Sebaliknya tanpa eksoterisme agama bagaikan
tak berbentuk, tak berwujud karena itu tak akan di kenal.
Di dalam konsep kesatuan agama, di tekankan dalam makna esoterisme,
sedangkan dalam hal eksoterisme adalah merupakan bentuk kulit yang menjadi
lahan perdebatan dan permusuhan.Artinya eksoterisme adalah bentuk yang tidak
dapat di fahami bagi yang tidak melihat makna bathin.
C.
Sebab keragaman agama dan bentuk ritus
Keragaman syare’at dan keyakinan ummat manusia adalah bermula dari
penampakan diri (tajalli) Tuhan di alam fenomena. Ketika ber-tajalli dalam
bentuk nama-namaNya yang konkret, manusia lalu merespon berdasarkan kadar
pengetahuan, kontek kultur, dan pengalaman keagamaan masing-masing, hingga
turut mempertegas perbedaan keyakinan akan tuhan. Intraksi antara tajalli dan
respon manusia, menyebabkan munculnya jalan-jalan yang beragam menuju tuhan.
Tuhan sendiri adalah problema pertama dari perbedaan pendapat yang
muncul di alam ini. Karena hal pertama apa yang di lihat oleh segala sesuatu
adalah penyebab bagi keberadaannya sendiri. Dalam dirinya sendiri segala
sesuatu mengetahui bahwa ia sebenarnya tidak ada, kemudian menjadi ada melalui asal-usul
duniawi. Namun, dalam proses menjadi ada, kecendrungan watak sesuatu itu
berbeda. Karena itu mereka mempunyai pendapat berbeda tentang penyebab yang
menyebabkan mereka ada.Dengan demikian al-haqq (yang maha benar) adalah
problema pertama yang menyebabkan perbedaan di alam ini.“Aku adalah harta
simpanan tersembunyi, karena itu aku rindu untuk dikenal.Maka aku ciptakan
mahluk, sehingga melalui-Ku mereka mengenali-Ku” (hadis qudsi).konsep
tajalli lahir dari pandangan hadis ini.
Konsep tajalli adalah tiang filsafat dan pemikiran sufistik ibnu
arobi yang melandasi konsep wahdat al-wujud. Sbebarnya kata wahdat al-adyan
tidak pernah terlintas dalam karya tiga sufi pemikiran mereka adalah landasan
pertama lahirnya konsep wahdat al-adyan. Tajalli terjadi secara terus menerus
tanpa awal dan tanpa akhir, selama-lamanya aada dan akan selalu ada.Dari sisi
form atau bentuk agama, masing-masing meyakini form-nya lebih tinggi di banding
form yang lain, maka mustahil orang akan bersikap begitu setia (fanatic)
terhadap agamanya. Penting di ingat bahwa bentuk-bentuk itu adalah manifestasi
dari sifat2Nya.
Bagi rumi tuhan menampakkan diriNya pada ribuan cara, dan bentuk,
serta selalu hadir di setiap saat pada ribuan cara yang berbeda pula. Bagi rumi
tuhan memiliki dua sifat: kemurah hatian dan kemurkaan, para nabi adalah
manifestasi dari dua sifat tsb. Dan para kafir adalah wujud dari tajalli sifat
kemurkaan tsb.
D.
Kesatuan esensi
dan tujuan
Agama-agama hanya
berbeda, bahkan bertentangan pada level bentuk, manifestasi atau perwujudanNya
seperti di jelaskan dalam teori schuon dan nasr. Pada level esesi, agama hanya
satu dan sama berasal dari tuhan yang sama. kesatuan agama-agama dalam
pengetian esensi ini berarti kesatuan esensial agama-agama.Bahkan agama brahma
menurut al-jili menyembah Allha secara mutlak, mereka mengakui
ke-Esa-anNya.Hanya saja mereka meolak para nabi dan rasul secara mutlak.Esensi (sumber ) hanya satu, tetapi hokum-hukumnya beraneka. Hal
yang demikian itu tidak tampak, kecuali bagi orang yang mengetahui (ibnu ‘arobi).
Tamsil-tamsil Rumi
o
Satu
sinar matahari di langit mengambil bentuk ratusan cahaya, ketika masuk ke dalam
sebuah rumah, tetapi ketika tembok rumah kau robohkan, ratusan cahaya itu
seseunggunya menjadi satu ketika rumah lenyap, yang tersisa dari keimanan
adalah satu jiwa.
o
Empat
orang asing dari bangsa yang berbeda, di beri uang dinar untuk membeli apel.
Yang pertama berkata: serahkan uangnya, akan aku belikan apel, yang kedua
berkata: ah jangan, aku ingin membeli tuffah, yang ketiga dan ke empat juga
mengatakan keinginannya dalam bahasanya masing-masing. Padahal tujuannya satu
dan sama walau dengan bahasa berbeda.
o
Seekor
gajah di datangkan, di taruh di ruangan gelap, dan semua orang di ijinkan
memeganginya. Yang memegang belalainya mengatakan gajah itu seperti pipa
saluran air, yang memegang kupingnya mengatakan gajah itu seperti kipas angin
dan yang memegang kakinya mengatakan gajah itu seperti tiang. Dan di
nyalakanlah lilin, dan merekapun dapat mempersatukan pandangannya.
E.
Jalan menuju
tuhan
Agama adalah wadah, dan wadah menurut al-jili jangan terlalu di
permasalahkan, namun isilah yang harus di cari, jalan menuju tuhan itu sangat
banyak, bahkan sebanyak nafas manusia, hanya dengan penglihatan yang sempit
yang memandang jalan itu hanya satu, apalagi satu-satunya. Manuisa tanpa
terkecuali dan mahluk umumnya memiliki jalan masing, dan jalan itu bukanlah
mutlak atas kehendak diri mereka dan bukan pula mutlak tanpa kehendak yang Esa.
Seluruh keyakinan itu, jalan menuju tuhan,
yang bengkok dan yang lurus, yang mudah dan rumit, betemu pada satu
titik yaitu tuhan. Dalam do’a, masing-masing bahkan berdo’a, wahai pencipta
semesta, wahai zat yang maha.Dalam kontek ini, yang manapun jalannya, zat yang
maha itu tentu mendengarnya.Bahkan ateis sekalipun, adalah penempuh salah satu
jalan dari jalan-jalan tersebut.Sesungguhnya tuhan adalah zat yang di sembah
oleh semua manusia (mahluk).Sejak seluruh perjalanan (diciptakan) (rumi).
Setiap orang dan setiap sesuatu memuja-Mu di jalan yang
berbeda-beda, yang satu tidak meyadari keadaan spiritual yang lain, manusia
tidak percaya kepada bentuk pemujaan yang di panjatkan oleh benda-benda mati,
padahal benda-benda mati itu adalah guru yang membentuk adanya pemujaan. O
setiap orang, dalam tujuh puluh dua golongan itu, sesungguhnya tidak menyadari
kesejatian spiritualitas satu sama lain, dan dalam keraguan yang nyata (rumi).
Berapa banyak jalan untuk sampai ke ka’bah?Tapi engkau lihat bahwa semua jalan itu bertemu di ka’bah.
Semua orang berada pada kesesuaian dan kesepakatan bathin menuju ka’bah. Tempat
dimana tidak ada runag untuk berselisih.(Rumi).
Ketika turun firman allah swt. “Sesungguhnya ini adalah jalanKu
yang lurus”, rasulullah membuat garis lurus di tanah dan beberapa garis lain di
sebelah kiri dan kanan garis pertama. Kemudian ia meletakkan jarinya di atas
garis itu, seraya membaca ayat “dan sesungguhnya ini adalah jalan yang lurus
dan maka ikutilah olehmu, dan janganlah mengikuti jalan-jalan itu” (sembari
menunjuk jalan-jalan yang terdapat di sebelah kiri dan kanan garis yang lurus),
karena menyebabkan kalian bercerai berai dari jalanNya. (sembari menujuk garis
yang lurus).
Apa yang mesti kulakukan o muslim? Sebab aku tak kenal diriku. Aku
bukan nasrani, bukan yahudi, bukan majusi, bukan pula muslim. Aku tidak dari
timur, tidak dari barat, tidak dari daratan, tidak dari lautan. O tempatku tak
bertempat, jejakky tak berjejak, tempat asalku bukan tubuh dan jiwa, sebab aku
adalah milik jiwa sang kekasih (Rumi).
F.
Tuhan yang
berbentuk dan tak berbentuk
Fenomena tak
terbantahkatn di alam raya ini, manusia memiliki keyakinan dan persepsi yang
berbeda tentang tuhan, masing-masing menolak tawaran konsep tuhan satu sama
lain. Bahkan anda melihat bagaimana manusia taruhan nyawa membela konsep
ketuhanan yang mereka yakini, lalu apakah ini terjadi dengan sendirinya dan
anda akan mengatakan ini adalah di luar kehendak tuhan,?
Manusia mengikat kepercayaan mereka masing-masing tentang tuhan,
tatkala bentuk-bentuk tuhan itu tampak pada mereka secara berbeda-beda,
merekapun menyaksikanNya dan mengingkariNya sesuai persepsi masing-masing.(Ibnu
Arabi).
Al-jili: hanya
ada satu realitas sebenarnya, realitas tunggal itu adalah wujud mutlak, yang
bebas dari segenap pemikiran, hubungan, arah dan waktu. Ia adalah esensi murni,
tidak bernama, tidak bersifat, dan tidak memiliki relasi dengan sesuatu apapun.
Lalu yang mutlak ingin dikenal, maka ia mengungkapkan diri (ber-tajalli)
melalui nama dan sifatNya, yang kemudian mengejewantah melaui wadah alam
semesta. Karena itu, sebenarnya alam semesta ini tidak lain adalah bentuk lahir
dari penampakan nama dan sifat-sifat tuhan, atau dapat dikatakan sebagai nama
dan sifat tuhan yang konkrit, smemntara nama dan sifat yang ada pada tuhan
masih abstrak. Setiap nama dan sifat illahi mengambil bentuk lahir pada alam.
Sifat yg ada pada tuhan di sebut ilahiyyah dan ketika ia telah
mengejewantah pada alam di sebut kianiyyah
Intinya,Tuhan itu Imanen dalam bentuk (tuhan yang berbentuk), dapat
difikirkan, di persepsi, berbentuk, tuhan personal, yg di kenal dan di fahami
manusia.Tuhan aksiden dalam zat (tuhan yang tak berbentuk), yang mutlak, tak
dapat di persepsi, tidak dapat dikenal, tidak dapat di konsepsikan dan tidak
terikat ruang dan waktu, ini juga tak lepas dari respon manusia atas tajalli
tuhan. Seperti patung-patung, api, planet, masa dan lainnya. Bentuk-bentuk
yang berbeda-beda ini hanya tertuju pada yang maha Esa.
Ketika engkau menyembah bentuk luar (sesembahan) ia terlihat dua
bagimu, namun bagi seorang yang dapat lari dari (melampui) bentuk yang dua itu
sejatinya menjadi satu, jika engkau lihat bentuk, matamu adalah dua tetaplah
cahaya yang muncul dari mata sungguh mustahil untuk membedakan cahaya dari dua
mata, jika seorang kehilangan pandangan akan cahaya (rumi).
Daftar pustaka :
Media zainul bahri, Satu tuhan banyak agama (Jakarta:
penerbit al-mizan, 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)