Mitos-mitos merupakan asal-usul Agama dari kalangan primitif. Pendapat ini tidak bisa ditolak seluruhnya
dan tidak dapat diterima seluruhnya. kita lihat akidah orang-orang primitif
bercampur baur dengan mitos-mitos. Tylor berpendapat bahwa animisme (anggapan
adanya kehidupan pada benda-benda mati) merupakan asal-usul kepercayaan
terhadap agama. Herbert Spencer, mengemukakan tafsiran seperti itu pula
sebelum Tylor. Manusia pertama percaya kepada Tuhan-tuhan, karena pemujaan
kepada nenek moyang merupakan bentuk ibadah yang paling tua. Manusia pertama
tersebut melihat maya (khayal) dalam tidur, kemudian dikira olehya bahwa maya
tersebut tetap hidup yang diharap dan titakuti, membebani kewajiban-kewajiban.
Kebanyakan para kritikus Agama menafsirkan akidah Agama dengan
lemahnya manusia ketika berhadapan dengan gejala-gejala alam dan mahluk-mahluk,
yang berupa kekuatan alam dan mahluk-mahluk hidup. Sehingga memerlukan sebuah
sandaran yang diciptakannya sendiri, agar ia merasakan ketenangan hati ketika
bersandar dan memujanya dengan do'a-doa dalam saat kegentingan-kegentingan yang
dialaminya. Tetapi pendapat ini sangat lemah, sebab bagaimanapun juga para
pendiri Agama bukanlah orang yang
lemah dan ditaklukkan alam. Justru mereka adalah orang-orang yang paling tegar. Sebuah pendapat lain, akidah merupakan gejala-sosial yang
diterima oleh seseorang dari masyarakat yang dapat dibenarkan, maka artinya
kelemahan tidak menjadi faktor yang menentukan dalam pembentukan kepercayaan. (Pancor,
17 sept 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar